KEJUTAN!
Kejutan |
Kejutan!
Inikah yang disebut kejutan?!
Ketika sekian purnama kau alpa, kini kembali hadir tanpa
disangka.
Tentu saja aku pernah berharap kau kembali seperti semula.
Tapi nyatanya sekian waktu kau tak menunjukkan tanda-tanda.
Jadi kubuang segala asa.
Belajar berjalan sendiri. Merencanakan banyak hal-hal baru. Membangun
mimpi-mimpi lain.
Ya, mimpi lain. Sebab dengan atau tanpamu pasti berbeda.
Tak sama.
Dan tak bisa disama-samakan.
Tentu selepas kau menghilang itu aku punya kawan baru. Yang tentu
saja tak sama denganmu. Mmm, bukan kawan baru. Tapi kawan lama yang akhirnya
jadi sering bersama karena kau yang tak lagi datang bertandang.
Kawan lama yang akhirnya jadi sering bersama dan membawa
kebiasaan baru. Pelan tapi pasti, meninggalkan kebiasaan lamaku bersamamu.
Aku sempat limbung. Bingung. Apa yang harus kulakukan dengan
hal-hal baru yang sedang kucoba untuk membiasakan. Segalanya jadi gamang. Berbulan-bulan
tak jua ada keselarasan. Aku kehilangan pegangan: kau.
Tapi malam ini tanpa disangka kau muncul kembali. Tak berani
berharap banyak, dengan was-was kucoba menatapmu. Memantapkan hati untuk
menyentuhmu: oh benarkah ini dirimu?
Perlahan jemariku menyentuhmu. Menekan sisi kananmu sambil
merapal doa dalam hati. Ya, aku masih berharap kita bisa kembali seperti dulu. Melewati
waktu berdua di malam-malam sepi begini. Beradu dengan waktu dan rasa kantuk. Juga
dingin yang menjalari tubuh. Namun walau harapku sangat besar, di sisi hatiku
yang lain tetap mempersiapkan diri kalau-kalau kau bukanlah kau yang dulu.
Meski fisikmu masih terlihat sama. Aku tetap tak tau apa
yang terjadi di dalam sana. Di balik pakaianmu berwarna hitam berpadu biru
langit itu, bisa jadi kau berbeda. Bisa jadi kau masih jadi sesuatu yang asing
dan kemudian menghilang seperti beberapa bulan lau. Bisa jadi.
Tapi kerling matamu berkata lain. Tak asing. Itu kerling
mata yang kukenal. Kerling mata yang menemani hari dan malam-malamku sejak 2014
lalu. Aku ingat betul. Sejak 2014, kerling itu hanya berubah sekali, beberapa
bulan lalu, saat kau menjelma menjadi asing dan kemudian pergi.
Ya, ini dirimu yang dulu. Walau kurasa ada beberapa hal yang
berbeda. Tapi aku tau kau adalah kau yang dulu. Yang menemaniku sejak 2014
lalu.
Selamat hidup kembali, kamu. Laptop mungil kesayanganmu. Jangan
ngambek lagi ya. Temani aku merangkai kata dan menyimpan memori, nonton drakor
sampai pagi. Atau dengar musik hingga dini hari.
Selamat hidup kembali, Sibiru laptop kecintaanku. Mari
berjuang kembali bersamaku, wujudkan mimpi di tengah dunia yang tak pasti ini.
Medan, 28 Juni 2019
Perempuannovember.com
-Diah Kalisa-
0 komentar