KISAH
kisah |
Kisah : Hidup adalah kumpulan kisah-kisah. Ada kisah yang ingin kita bagi ke semua orang. Ada yang hanya ke beberapa orang saja kisah itu kita ceriterakan. Ada juga yang hanya kita simpan sendiri. Menjadi rahasia hati yang hanya kita dan Tuhan yang tau.
Kisah. Adakalanya kita kurang bijak memilah. Mana yang perlu kita bagi ke khalayak, mana yang hanya untuk beberapa kawan terdekat, dan mana yang cukup kita nikmati sendiri. Adakalah kita salah memilih tempat berkisah. Alhasil kisah yang awalnya hanya ingin kita bagi ke orang-orang tertentu saja justru merebak kemana-mana.
Era kini, sesekali bahkan kita lupa, menganggap sosial media adalah buku harian, padahal laksana majalah dinding yang siapa saja bisa membacanya kala melintas. Kisah pun jadi bertambah, seiring komentar sana-sini.
Kisah. Suatu masa kita jadi si pemilik kisah. Ada masa-masa semua jadi serba salah. Memilih berbagi kisah namun yang didapat justru cibiran. Menyimpannya sendiri pun tak luput dari komentar-komentar nyinyir, imbas dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul bersebab kisah yang tak pernah lagi kita tuturkan.
Kisah. Sekali waktu kita jadi pendengar kisah. Dan disinilah kita diuji. Diuji untuk tidak nyinyir ketika sebuah kisah terlontar. Untuk tidak kepo ketika kita bukan yang terpilih untuk dijadikan tempat berbagi kisah. Sebaliknya, saat kita jadi yang terpilih, kita diuji dengan serapat apa kita bisa menyimpan kisah itu, tolak ukur dari seberapa pantas kita dipercayai.
Kisah. Sebagai si pendengar, kita kadang keterlaluan. Lupa bahwa kita dipercaya untuk bisa menyikapi dengan bijak, bukan mengadili, apalagi menggunjing dengan kalimat-kalimat perih menyayat hati. Kita lupa bahwa kisah itu harus kita jaga, bukan malah menyebarkannya dengan menambahi cerita.
Kisah. Pada akhirnya semua akan menjadi kisah. Diingat atau dilupakan. Kisah tetaplah kisah.
3 komentar
Kita lebih sering nyinyir kalo ada kisah yang terlontar ya kan. Awalnya cuma mau berkisah dengan seseorang,eh akhirnya malah menyebar tuh si kisah.
BalasHapusMedia sosial tumbuh dengan keegoisan orang yg ingin kisahnya diapresiasi,buatku cukuplah kisahku jadi kenangkenangan
BalasHapusMampir juga ya ke postingan hari kedua awak tentang travel blogger medan
speechless kak,,,, emang bener semua yg kakak katakan,, kisah hidupku mungkin akan menjadi kenangan dan cerita unik untuk anak cucuku kelak, aseeeek,,,
BalasHapus