SERUNYA TUR MANGROVE DI BELAWAN
Serunya tur mangrove di Belawan |
Serunya Tur Mangrove di Belawan : Wah… di Belawan ada mangrovenya juga ternyata, itu yang ada di kepala saya saat pertama kali tau ada kawasan wisata mangrove di Belawan. Maklum, selama ini di Sumut yang terkenal dengan wisata mangrove-nya kan Pantai Mangrove yang ada di Desa Sei Nagalawan,Serdang Bedagai.
Baca juga : Menikmati Wisata Pantai Mangrove Kampoeng Nipah - Serdang Bedagai
Ini sebenarnya trip taon lalu, cuma ya you know lah, saya kan blogger remahan rengginang yang sok sibuk padahal sebenarnya males, makanya baru ditulis sekarang. Berawal dari ajakan seorang kenalan, saya dan Fitri pun tertarik untuk ikutan tur mangrove yang ada di Belawan.
Berangkat pagi dari kontrakan, untungnya kak Fika yang ngajak kami ini naik mobil n orangnya baik banget. Dianya mau ngubah lokasi meeting pointnya biar bisa ngampirin kami di rumah kontrakan. Dari jalan Serdang, rumah kontrakan kami kala itu, kami menuju ke Belawan lewat jalan tol.
Karena masih pagi dan lewat tol, perjalanan ke Belawan berasa sebentar aja. Coba kalau lewat jalan biasa, udah pasti terjebak macet dimana-mana. Secara kami perginya pas hari kerja, so pasti pagi lalu lintas padat.
Berangkatnya lewat jalan tol, jadinya lancar jaya bebas hambatan |
Buat yang bukan orang Medan mungkin bertanya-tanya Belawan itu letaknya dimana. Jadi Belawan ini merupakan satu dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan, namanya Kecamatan Medan Belawan. Bisa dikatakan kota pelabuhan lah, karena memang di Belawan terdapat pelabuhan kapal. Letaknya di pinggiran laut. Belawan di mata saya identik dengan orang-orang melayu yang bermukim di pesisir laut dan berprofesi sebagai nelayan *yaiyalah, masak iya tinggal di pinggir laut profesinya berkebun -_-*
Keluar dari jalan tol, kami menuju jalan Deli No 1 Belawan, tempat basecamp Belawan Mangrove Tour berada. Disini kami bergabung dengan peserta tour lainnya dari korporasi. Iya, saya ikutan agent tour. Karena memang saat ini tur mangrove di Belawan itu ya mereka yang buat. Lagian saya nggak mau juga ambil resiko tur mandiri, secara emang nggak ada angkutan yang khusus buat yang pengen muter-muter sekitaran perairan Belawan dan liat mangrovenya. Jadi kalau mau explore mangrove tur ini pilihan yang paling tepat ya ikutan turnya mereka.
Pagi-pagi udah nyampe Belawan aja anak gadisnya :D |
Tur Mangrove Dimulai!
Bapak-bapak dari korporasi udah datang, tour dimulai dengan briefing singkat dari pihak Belawan Mangrove Tour (BMT) ke peserta tour. Saya dan peserta lainnya mengenakan perlengkapan tour berupa life jacket dibantu oleh instruktur tur *duuuh apa ya istilahnya, pokoknya selama tur mereka lah yang memandu*.
Briefing singkat sebelum berangkat |
Diselingi canda tawa, kami berjalan beriringan menuju dermaga, dimana kapal-kapal boat sudah menunggu dengan mesinnya yang menderu. Saya lupa berapa jumlah boat yang mengangkut kami, tapi sedikitnya ada empat kapal. Peserta dibebaskan memilih boat yang ada, yang penting jangan sampai kelebihan muatan. Saya dan Fitri sengaja memilih kapal yang sama, tujuannya tak lain adalah agar bisa gantian minta fotoin ehehheheee, secara no pic hoax ya kan :D
Pada semangat menuju kapal |
satu kapal sama bapak-bapak ini |
Matahari sudah mulai tinggi karena sudah menjelang siang. You know lah ya gimana udara laut kalau siang hari. Tapi karena kapal bergerak jadi yang terasa justru angin yang seakan menerbangkan jilbab, sampe mau foto juga susyaah anteng jilbabnya :D
Selain pemandangan rumah-rumah di pinggir laut, hal pertama yang membuat saya excited di awal perjalanan adalah menyaksikan kapal-kapal yang tengah bersandar. Maklum lah, ini pertama kalinya saya menjelajah perairan Belawan. Kalau kapal-kapal nelayan sudah sering saya lihat, tapi kali ini beda. Ada kapal-kapal yang kalau saya lihat penampakannya seperti kapal militer, mungkin milik TNI AL. Beberapa saya lihat tengah anteng di pelabuhan, sayanya yang norak-norak bergembira saat pertama kali boat kami melewatinya. Saking noraknya sampe minta foto dengan background kapal tersebut.
Memandang jauh ke depan, mikirin kamu bang! adek siap kok berlayar mengarungi lautan kehidupan bareng abang #captionsinting |
Norak-norak bergembira, foto dengan background kapal. Eh btw menurut kalian itu kapal militer bukan sih? |
Iya, asiknya ikutan tur mangrovenya Belawan Mangrove Tour ini kita sekalian bisa liat kehidupan masyarakat pesisir, juga liat kapal-kapal besar yang lagi bersandar. Buat kalian yang belum pernah, ini pasti bakal jadi pengalaman pertama yang menyenangkan.
Perhentian pertama kami adalah ke tambak ikan terapung. Nah ini juga pengalaman pertama buat saya. Biasanya ya cuma liat doang pas lagi naik kapal boat pas kemana gituh. Nggak pernah tuh turun dan liat dari dekat.
Jadi disini ini kita peserta tur turun dari kapal boat, ngeliatin ikan-ikan yang ada di tambak. Pas kita nyampe itu ada buibu yang lagi ngasi makan ikannya, jadi ikannya pada ngumpul berebut makanan gituh. Tapi sebenarnya yang buat saya ngerasa seru itu justru goncangan ombak yang bikin papan pijakan nggak stabil. Namanya juga tambak terapung ya, jadi kalo tekanan ombak lautnya gede ya papannya ikutan goyang-goyang ngikutin ombak, yaaa,,, sekalian belajar menyeimbangkan badan juga lah kita disini :D.
Pada mau ikutan buibu ngasi makan ikan. Saya mah nonton aja :D |
Jadi kita disini ada yang tereak-tereak karena pas mau jalan di papan eh ombaknya datang hahhaaa,,, apalagi waktu ada kapal besar bergarak dari pelabuhan hendak kemana *iya hendak kemana, soalnya saya nggak tau itu kapal mau kemana, yang jelas tuh kapal mulai jalan* kapalnya disono, kitanya disini, tapi hempasan ombak karena si kapal besar melintas itu nyampe ke kita loh. Pihak pemandu tur sampe nyaranin semua peserta tur buat duduk anteng di kapal dan pegangan, soalnya takutnya oleng karena hempasan ombak. Saya dan Fitri? Ya jelas lah foto-foto manjah berlatar si kapal besar *tapi tetap waspada loh, nggak sampe songong mengabaikan keselamatan*. Pake acara tereak-tereak pula waktu kapalnya goyang-goyang dihempas ombak *tapi tetep sempet foto-foto*.
Nah kapal besar yang disono itu lagi jalan, kitanya yang disini yang goyang-goyang, tapi yo disempetin foto :D |
Tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah sebuah pulau kecil tempat aneka burung berkumpul. Burungnya banyaaaak. Saya jadi keinget sama kolam burung di perumahan Cemara Asri Medan yang juga jadi tempat berkumpulnya aneka burung di sore hari.
Ini aslinya banyak loh burung disini,cuma di foto nggak keliatan #SiapaMauNgasiSayaHapeMahal :D |
Kapal boat melaju mengitari pulau. Tak butuh waktu lama karena memang pulaunya nggak besar. Boat kemudian melaju menuju hutan mangrove. Tapi sebelum sampe kesana, saya dan Fitri lagi-lagi heboh sendiri karena ternyata rutenya itu melewati kapal pembangkit listrik yang disewa PLN dari pemerintah Turki. FYI gaes, Marine Vesel Power Plant (MVPP) atau kapal pembangkit listrik yang di badan kapalnya bertuliskan “Karadeniz Powership Onur Sultan” ini panjangnya 300 meter dan lebar 50 meter. Kapal pembangkit ini mengalirkan daya 240 MW dan dapat ditingkatkan menjadi 480 MW. Intinya kapal pembangkit listrik ini disewa PLN selama 5 tahun ke depan untuk menanggulangi masalah listrik di wilayah Sumbagut yang emang sering byarpet alias mati lampu.
Jadi sebenarnya pas berangkat mau liat burung itu kita udah melewati kapal ini. Tapi ngelewatin dari jauh dan cuma keliatan bagian depan *entah depan entah belakang* aja.
Nah pas menuju hutan mangrove ini kita beneran lewat dari sampingnya. Ngeliat dari dekat badan kapal, yaoloooh gedenya. Saya sampe mikir kalau tadi pas di tambak ikan itu yang lewat ini kapal, pasti deh kami oleng mobat-mabit karena hempasan ombaknya :D
Ini kapal aslinya gede banget. sengaja fotonya setelah agak jauhan biar keliatan semua tulisannya |
Dasar saya norak. Coba deh hitung ini foto ke berapa saya dengan background kapal? |
Nyampe di hutan mangrove, kapal semua menepi. Kita nggak turun dari boat, cuma merapat ke tepi saja. Disini ada guide yang merupakan warga lokal, menjelaskan all about mangrove. Jenis-jenis mangrove yang tumbuh di sekitaran Belawan, juga sejarah mangrove di daerah sini. Tak sedikit yang antusias dan bertanya banyak hal. Si bapak guide menjelaskan dengan ramah, dengan logat dan gaya bahasa yang khas.
Pada antusias dengerin si bapak jelasin tentang mangrove |
Menyusuri kawasan hutan mangrove Belawan |
Pemberhentian selanjutnya masih seputar mangrove. Kalau tadi berhenti di hutan mangrove yang isinya ya cuma pohon mangrove, kali ini kita berhenti di tempat yang udah ada dermaganya. Dermaga papan sederhana. Disini kita bisa berjalan-jalan dengan akses jembatan papan yang sudah disediakan. Oya, pas berenti disini juga udah disiapin gorengan dan es untuk peserta trip. Karuan aja pada nyerbu es karena emang cuacanya panas :D
Keliatan banget yaaak pada haus :D |
Saya excitednya waktu liat ada hammock tergantung di pohon. Karuan aja pengen nyoba tapi takut jatuh. Soalnya saya liat batang pohonnya kecil. Tapi pemandu turnya bilang itu kuat dan udah dicoba sebelumnya. Sayanya masih takut-takut. Eh ternyata beneran kuat. Bahkan setelah peserta tur lainnya naik ke hammock yang lebih tinggi dari punya saya, masih tetap kuat. Wah…waah.. saya jadi kepengen berlama-lama disini. Nyantai di hammock sambil menikmati suasana alam.
Awalnya sendiri aja takut dahannya nggak kuat, eh dua orang juga masih sanggup |
Puas berkeliling, perut pun lapar. Pas sekali dengan agenda tur selanjutnya : makan siang yeai!! Kita makan siang di rumah penduduk di Kampung Nelayan. Tentunya dengan menu-menu hasil laut yang bikin lidah bergoyang. Oh may… olahan kerang, ikan, kepiting, udang, bersanding dengan lalapan dan sambal yang bikin saya nambuh-nambuh. Nikmat benar rasanya makan siang kala itu. Rasanya nggak mau udah andai saja perut tak memberi sinyal kenyang.
Makan siang di Kampung Nelayan ini sekaligus memberi kesempatan peserta tur untuk melihat langsung kehidupan masyarakat setempat. Usai makan, saya, kak Fika, Fitri, dan beberapa peserta tur menyempatkan diri untuk sholat. Sebuah masjid yang kelihatannya sedang dalam masa renovasi berdiri tak jauh dari lokasi kami makan. Tapi untuk mencapainya kami harus melewati beberapa rumah warga.
Menunya sungguh menggoda, bikin namboh #lupakankolesterol |
Berhubung jalannya adalah jembatan kayu yang dibuat seadanya, kita yang tak terbiasa tentunya musti hati-hati. Karena kalau tidak ya bisa saja terjatuh ke tanah berlumpur di bawah sana. Tapi masyarakat disini ya udah biasa lah pastinya. Saya sih takjubnya waktu tau kalau ternyata disini ada yang beternak kambing. Sungguh tak menyangka. Apalagi liat kandang kambingnya yang seperti pulau pribadi gituh :D
Musti tiati jalan disini, kalau jatuh langsung ke kubangan lumpur meeen... |
Baru kali ini ngeliat kandang kambing di atas air gini :D |
Anak-anak kampung nelayan asik bermain. Mungkin kalau di kampung yang daratan ini kayak lagi main sepedaan kali ya :D |
Dari Kampung Nelayan kami kembali ke dermaga. Tur selesai. Kami pun menuju ke basecamp Belawan Mangrove Tour yang letaknya tak jauh dari pelabuhan.
Buat saya tur mangrove kali ini memberikan kesan tersendiri di hati. Selain karena memang ini pengalaman pertama saya explore perairan sekitar Belawan dan menyaksikan kapal-kapal besar, juga karena tur yang ditawarkan berbeda dengan wisata mangrove yang pernah saya ikuti.
Di wisata mangrove Kampung Nipah, pengunjung disuguhi pemandangan pantai dengan aneka mangrove yang tumbuh disana. Sementara wisata mangrove di Belawan kita seakan diajak bertualang menyusuri pelabuhan dan kawasan mangrove menggunakan boat. Juga berkesempatan merasakan sejenak kehidupan warga lokal, mencicipi kulinernya yang endes surendes itu. Buat saya keduanya menyenangkan dan patut kalian coba.
Baca juga : Wisata Mangrove Bareng Blog M
Tips Tur Mangrove di Belawan :
1. Jangan lupa gunakan sunblock, sunburn, atau apalah itu namanya. Yang pasti produk perawatan buat mencegah kulit terasa terbakar akibat paparan sinar matahari. Tau sendiri kan ya terik dan panasnya udara laut saat siang hari.
2. Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Usahakan yang berlengan panjang. Karena ya itu, panas say. Emang sih waktu di kapal itu nggak terasa karena kan kapal bergerak, angin berhembus, semriwing deh. Tapi kalau kamu takut kulit jadi item ya wajib pakai baju lengan panjang. Usahakan pakai alas kaki yang support buat outdoor activity. Jangan pakai heels, kita mau ke laut, bukan ke mall :D
3. Kalian yang hobi foto-foto manjah ala selebgram, jangan lupa bawa perlengkapan pendukung biar foto-foto kalian makin cetar. Misalnya aja kacamata dan topi. Ini sekalian buat tutup kepala dan biar mata nggak silau banget karena kalau siang matahari biasanya bersinar cetar tar tar tar. Peserta tur biasa dibekali life jaket dan topi sih, tapi ya kalau kalian pengen topi yang fashionable dan sesuai gaya kalian, nggak ada salahnya bawa topi sendiri. Tapi catet, jangan ribet!
4. Ikuti aturan tur. Misalnya life jaket. Kalau buat foto-foto itu kan lumayan bikin kita keliatan ndut karena busanya yang tebel. Saya aja berasa pengen ngelepas aja tuh hahhahaa… Tapi namanya demi keamanan ya dipake aja say. Jangan gara-gara mau foto bagus jadi nggak tertib aturan. Selagi benar, hargai aturan yang dibuat tour operator. Secara itu life jaket juga buat keselamatan diri sendiri kan.
Ya udah itu aja sih tipsnya. Yang pasti menurut saya tur mangrove di Belawan ini perlu lah kalian masukin ke daftar trip kalian selanjutnya. Cocok juga buat kawan-kawan mahasiswa ataupun komunitas. Karena sekalian tur sekalian edukasi mangrove juga. Pas banget kan?!
Oya selain tur seperti yang saya ceritakan di atas, kalau misal ada request tur pengen ditambahin aktiftas ini itu, hubungi aja langsung ke pihak Belawan Mangrove Tour nya. Mereka orangnya asik-asik kok :
Belawan Mangrove Tour
Jln. Deli No 1, Belawan I
08116319194
www.explore-sumatera.com
Bonus foto saya ala-ala pakai kain motif etnik, Gorga Batak. Abaikan bapak-bapak yang bawa galon air di belakang itu :D |
Baiklah sodara-sodara, sudah terlalu panjang saya berbicara, sekian dulu cerita saya tentang Serunya Tur Mangrove di Belawan. Ntar kalau kalian udah kesini, ceritain ke saya ya pengalamannya.
Tags:
WISATA INDONESIAKU
16 komentar
Keren anak kecil aja pandai bawa perahu sendiri, n cukup ngeri2 sedap naik papan yang terampung aku sedikit bermasalah dengan keseimbangan
BalasHapusWaah...acaranya seru ya....selain bisa mengenal tanaman mangrove, juga bisa lihat-lihat kapal besar, lihat ada kandang kambing yang gak seperti biasanya dan bisa mencicipi hidangan enaak.:))
BalasHapusKapal yang ada di foto pertama, kayaknya memang punya militer ya...kayak kapal perang di film-film gitu hihihi...
Saya kok, agak ngeri ngebayanginnya, waktu ada kapal besar yang lewat, trus kapal yang ditumpangi ikut bergoyang kena ombaknya. Takut jatuh ...hehehe..
Iiiiiih seruuuuuuuuuwwww!
BalasHapusItu bener-bener tur mangrove yang sesungguhnya ya. Soalnya bener-bener liat hutan mangrove dan naik perahu, bahkan main-main ke kampung nelayan. Jadi enggak cuma sekedar main aja, tapi ada pengalaman yang didapet juga.
Aku belum pernah sih main ke tempat yang bener-bener hutan mangrove gitu dan letaknya di pesisir pantai gitu. Sekali-kalinya ke mangrove ala-ala yang ada di Jakarta, dan itu juga kurang puas. Cuma ya lumayan buat jadi tempat main (dan foto-foto😂)
Kapan-kapan kalo ke Sumut mau aku coba ah.
Btw, itu foto terakhir udah keren-keren padahal ya eh ada bapak-bapak bawa galon 😂
itu beneran ya ada kandang kambing? hehe. anyway bocor cinn foto yg pakai kain, padahal sudah kece=)
BalasHapusAduh kandang kambig di atas air payau, makannya gimana mbing? sehat?
BalasHapusYang melihara pasti capek ncariin rumputnya nih
Wuih seru ya tur ke hutan mangrove, aku belum pernah jalan-jalan ke hutan mangrove, makasih tipsnya jadi tahu kalau wisata ke hutan mangrove mesti bawa sunblok, btw asyik juga ya liat anak-anak elayan main perahu-perahuan, kalau di darat main sepeda kali ya mereka
BalasHapusEkosistem mangrove ini sangat penting untuk makhluk hidup di sekitarnya. Keren deh bisa ikut tur mangrove begini. Yang kerennya lagi, Mbak Diah bisa menceritakan turnya lengkap meskipun sudah terjadi tahun lalu.
BalasHapusItu jelas yang foto pertama pasti militer sih mba hehe.. pan ada Turret meriamnye hehe.. keren nih tur kayak gini suka luput dari perhatian tapi menarik kalau bagi saya
BalasHapusYa ampun kak sumringah banget foto2nya XD seneng banget sama tur keliatannya. Itu yang pakai hammock di situ was2 juga ya takutnya jatuh eh jatuh, kudu ati2 juga kalau foto takut jatuh.... Hapenya XD XD XD
BalasHapusNah...kenapa mupeng banget pengen tiduran di ayun dibawah pohon mangrove..dengan semilir angin...
BalasHapusEnak jalan2 nikmatin alam gitu..seru rame2
Sebagai negara kepulauan Indonesia ini kaya akan mangrove. Sebagai penjaga bibir pantai dan penjaga rkosistem sebagai habitat banyak hewan laut daerah paya. Semoga dengan adanya wisata mangrove makin banyaknyang perduli dan menjaga kelestariannya. Seru banget kak. Jangan lupa ajak ajak ya :)
BalasHapusKalau tur perairan gitu emang hrs ikut instruksi demi keselamatan. Ternyata gak cuma main di hutan mangrove, bs liat2 laut dan warga sekitar. Aku dulu ke hutan mangrove tempatnya adem, malah cocok buat foto prewed. Perumahan warga agak jauh. Kita jalan kaki gak pakai kapal
BalasHapusitu kalo saya liat langsung tambak terapung mungkin bisa jadi kalap juga, pengen bawa ikannya pulang hahahaha
BalasHapusBelum pernah ke hutan mangrove, kayaknya ini bisa dimasukin list juga buat liburan selanjutnya. Penasaran sama hutan mangrovenya hehe
BalasHapusihihihihihi aku salah fokus sama foto tenun terakhir, ehehhehe
BalasHapussekarang banyak ya yang foto pake tenun, heheh
waaaaa mau ikutan tur mangrovenyaaa, hihihi seruuuu bangeeettt yaaa. kapan2 semoga bisa ikutaan aamiin.
mohon balasanya untuk keperluan tugas kuliah
BalasHapusada berapa lokasi hutan dan pantai mangrove di medan atau sekitrnya?
setahu saya hany ada dua yaitu di hutan mangrove secanang dan pantai mangrove kampung nipah,vlog mbak ini di hutan mangrove secanang atau ada lagi tempat lain di belawan? apakah beda lokasi vlog mbak ini dengan hutan mangrove di secanang,terimakasi