|
Foto-foto hari ke-2 Senandung Simalungun di Samosir |
Foto-Foto Hari ke-2 Senandung Simalungun di Samosir - Review Event : Ingat postingan saya beberapa waktu yang lalu tentang event Senandung Simalungun di Samosir?! Postingan kali ini sebenarnya adalah lanjutan dari postingan tersebut.
Tapi postingan kali ini khusus aktifitas di hari kedua. Dan lebih banyak share fotonya ketimbang tulisannya.
Kalau acara penampilan musiknya sih cuma 1 malam saja. Tapi keesokkan harinya masih ada rangkaian acara bagi para panitia, pengisi acara, dan rombongan dari Medan dan Pematangsiantar. Acaranya berupa senam pagi Haro-haro, melepas bibit ikan mas ke Danau Toba, dan berwisata ke Ambarita.
|
Senam pagi Haro-haro, senam ala Simalungun |
|
Melepas bibit ikan mas ke Danau Toba |
|
Pelepasan bibit ikan mas ini sebagai simbol dari kepedulian terhadap Danau Toba yang semakin tercemar, juga sebagai harapan ke depan tidak ada lagi keramba-keramba ikan yang merusak ekosistem danau |
|
Sembari menunggu yang lainnya berkemas, mereka asik karaokean :) |
|
Bergegas menuju tempat berkumpul |
|
Kapal hendak berlabuh ke Ambarita, tapi susah cyiiiin. FYI nih ya, air Danau Toba sedang mengalami penurunan. Lihat saya tuh ban-ban yang menempel di dermaga, dulunya kalau mau merapat lewat situ, sekarang nggak bisa. Apa sebab? Saya kurang tau, yang jelas kita harus tetap jaga kelestarian lingkungan ya guys. |
|
Karena air Danau Toba menurun, jadinya menepi di sebelah dermaga dan harus melewati batu-batu begini -_- |
|
Sampai di Huta Siallagan, Ambarita - Samosir |
Sedikit informasi tentang Huta Siallagan. Huta Siallagan adalah perkampungan Batak yang berata di Ambarita. Di Huta Siallagan terdapat rumah-rumah adat Batak Toba yang sudah tua. Juga situs-situs sejarah seperti batu persidangan dan batu eksekusi. Dari dermaga Ambarita ke Huta Siallagan, pengunjung akan melewati kios-kios penjual souvenir khas Danau Toba.
|
Di depan salah satu rumah di komplek rumah adat Raja Siallagan |
|
Oya, FYI guys, Huta artinya kampung, desa :) |
|
Mendengarkan cerita sejarah Siallagan dan batu persidangan, sambil makan kerupuk :) |
|
Bersiap hendak menortor bersama. Jadi guys, Pulau Samosir ini didominasi oleh masyarakat Batak Toba. Kegiatan menortor bersama ini sebagai simbol persaudaraan dan saling mendukung antara masyarakat Batak Toba dan Batak Simalungun. |
|
Jenis tor-tor nya macam-macam guys, ada tor selamat datang, tor-tor penghormatan kepada tamu, dll |
|
Semuanya ikut manortot |
|
Asik ya kalau melihat sesama suku di Nusantara bisa saling mendukung dan menghormati begini :) |
|
Manortor bersama patung Sigale-gale (patung legenda di masyarakat batak toba yang dikenal mistik) |
|
Ketika Batak Simalungun dan Batak Toba menortor bersama |
|
Kelihatan cuma jongkok-jongkok gitu ya guys, tapi aslinya susyaaah loh nor-tor sampai jongkok gituh |
|
Nggak cuma yang tua-tua, kaum muda juga ikut ramai-ramai menortor |
|
Ada yang pakai topeng besar juga loh, ikutan menortor |
|
Usai menortor bersama, pindah ke batu penghukuman, alias batu tempat eksekusi bagi yang bersalah dan dijatuhi hukuman mati |
|
Serius amat pada dengerin cerita sejarahnya :D |
|
Mendengarkan cerita |
|
Seperti inilah dulu kira-kira saat ada yang hendak dieksekusi |
|
Usai dari batu eksekusi, melihat-lihat souvenir. Tongkat yang saya pegang ini namanaya Tunggal Panaluan, unik dan artistik ya :) |
|
Ada yang ikut-ikutan foto sambil pegang Tunggal Panaluan :D |
|
Saatnya kembali ke Parapat, eh tapi penyeberangan ke Parapat juga asyik untuk dinikmati loh, pemandangannya kece :) |
|
Saatnya kembali ke Medan. Semoga semakin banyak yang mencintai budayanya, mencintai alam juga doooong pastinya :) |
Oke, itulah sedikit foto-foto hari ke-2 Senandung Simalungun di Samosir. Saya walaupun bukan orang Simalungun ataupun orang Toba, tapi senang bisa ikutan dalam acara ini. Senang bisa berkesempatan mengenal musik Simalungun. Senang bisa menyaksikan keindangan Samosir dan Danau Toba. Semoga ke depannya saya bisa jadi lebih mencintai, menghargai, dan bisa berkontribusi untuk kelestarian alam, budaya, dan kemajuan pariwisata. Aamiin! *Lah ini kok penutupnya jadi kayak gini ya hiiihihiii*
Kalian pernah ngetrip ke Huta Siallagan? Gimana ceritanya, seru?!
4 komentar
Seru banget menari tortor bersama. Rupanya banyak juga gaya tarian tortor ya Mbak.
BalasHapusiya mas, aku aja baru tau kalau ternyata banyak gaya dalam tarian tor-tor :)
HapusDari dulu pengen banget liat indahnya toba. tp blum kesampean.setidaknya rasa penasaran saya terpenuhi dengan lihat postingan ini. Hiks hiks.... btw Tongkat panaluan itu untuk menari atau untuk perang?
BalasHapushayuuuk mbak main ke Toba, kudoakan suatu saat bisa ke Danau Toba ya mbak. Dulunya Tunggal Panaluan itu merupakan tongkat sakti mbak. kalau kisahnya sih saya kurang tau pasti :D
Hapus