|
Pulau Pandang - Batubara |
Trip to Pulau Pandang – Batubara (Bagian III) – Wisata Sumut : Ini masih lanjutan dari postingan saya
Trip to Pulau Pandang (Bagian I) dan
Trip to Pulau Pandang (Bagian II). Nah yang ini bagian akhirnya. Yang belum baca cerita saya di Pulau Pandang sejak awal, bisa membacanya di link di judul tulisan ya :)
Hari kedua di Pulau Pandang. Saya nyaris terlambat sholat subuh kalau saja tak dibangunkan oleh salah seorang peserta trip. Ia pun baru bangun dan hendak ke musholla. Saya mengikutinya dengan mata masih mengantuk. Barulah setelah terkena air wudhu mata jadi benar-benar terjaga.
Usai sholat saya ke pantai. Duduk di sebuah batu besar dan berharap dapat menyaksikan matahari terbit. Kala itu pukul 06.00 WIB. Yang terlihat hanya sedikit cahaya merah jingga di langit yang berawan. Udara pagi yang dingin tak menyurutkan niat. Saya tetap menunggu sambil memandangi kapal-kapal nelayan yang sudah berlayar namun belum jauh dari pulau.
Hari mulai terang, tapi yang terlihat hanya langit yang putih. Matahari tertutup kabut. Bahkan semburat jingganya pun sudah tak terlihat. Kapal-kapal nelayan mulai samar, bukan karena menjauh, tapi kabut memperpendek jarak pandang.
Saat kabut lenyap, tahu-tahu matahari sudah muncul sempurna dengan sinarnya yang putih terang. Yaahh.. belum jodoh melihat sunrise di Pulau Pandang. Semoga di lain waktu berkesempatan menyaksikannya bersama pria yang telah dijodohkan Tuhan untuk saya *eaaakk.. mulai buyar fokus nulisnya*
|
Tau-tau matahari sudah tinggi |
Bareng Robby, kami berjalan ke area belakang mess. Seperti yang saya ceritakan di Trip to Pulau Pandang (Bagian I), pemandangan di belakang mess juga menawan. Pantainya berbatu dengan view bukit hijau dan pulau lain yang lebih kecil yang berada tak jauh dari Pulau Pandang.
|
Duduk di pantai di belakang mess |
Sekitar pukul 08:00 WIB, bersama peserta trip lainnya, kami berjalan menuju mercusuar di puncak bukit. Bukitnya ini berada di setengah pulau pandang yang belum sempat kami kelilingi kemarin. Trek menanjak itu kami jalani dengan santai karena memang tidak terburu waktu. Sesekali berhenti untuk mengabadikan momen ataupun beristirahat. Sekitar 30 menit kemudian kami sampai di puncak menara dengan napas ngos-ngosan. Entah berapa anak tangga yang harus dilalui untuk mencapai puncak. Saya tak terpikir untuk menghitung karena seringnya jumlahnya akan berbeda tiap menghitung *bukan karena ada mistiknya, tapi lebih karena konsentrasi yang sudah menurun*. Udaranya lebih dingin dan anginnya sedikit lebih kencang dibanding di bawah. Napas yang tak beraturan pun seketika berubah jadi euphoria kegembiraan melihat pemandangan sekeliling. Beberapa peserta trip berteriak-teriak senang. Saya pun tak ketinggalan ikutan. Pemandangan pepohonan hijau berpadu dengan warna air laut yang berbeda-beda, sungguh memanjakan mata dan membawa efek fresh di kepala.
|
Biar perjalanan tak terasa melelahkan, foto dulu ;) |
|
Anak tangga menara navigasi |
|
Pemandangan dari atas menara. |
Perjalanan pulang kami cukup lama dari peserta trip lainnya. Soalnya kami singgah di beberapa tempat yang menurut kami sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kami singgah di pantai yang kemarin sore hanya saya pandangi saja dari halaman belakang mess. Disini pantainya teduh dan sepi. Enak sekali untuk menyendiri sambil menikmati pemandangan yang tersaji. Saking merasa nyamannya, saya bahkan tak berminat untuk berlama-lama memotret. Rasanya ingin diam saja dan menikmatinya. Di beberapa pengalaman, keasyikan memotret kadang justru membuat saya kehilangan momen untuk menikmati sebuah tempat. Tapi kali ini saya tak ingin ‘kecolongan’. Saya bahkan menyempatkan diri untuk rebahan sejenak di dahan pohon di pinggir pantai. Kamera saya gantungkan di dahan yang lain. Biarlah ia beristirahat sejenak dan ikut menikmati apa yang tuannya nikmati.
|
Pemandangan di pantai |
|
Untuk sesaat, abaikan dulu kameranya :) |
Sementara saya rebahan, Robby memilih keasyikannya sendiri: mandi. Anak itu tak kapok rupanya meski kemarin tangannya terluka dan handphone-nya rusak saat terpeleset di batu yang licin. Awalnya ia ragu-ragu karena gamang melihat lautan yang luas *Nggak jauh beda sama saya ternyata hehehhee*. Tapi akhirnya ia berhasil melawan rasa takutnya sendiri dengan mandi di pantai seorang diri *ada saya sih, tapi kan saya nggak ikut nyemplung*
|
Pemandangan di pantai |
|
Pantai |
|
Rebahan sejenak di dahan pohon |
Sebenarnya kami tertarik untuk berkeliling lagi seperti kemarin. Apalagi dilihat dari belakang mess, bebatuan di sisi kiri bukit terlihat besar-besar dengan airnya yang kinclong. Tapi takutnya tak keburu waktu. Jadi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
|
Jalan pulang ke mess |
Langkah kami kembali terhenti si sisi lain bukit hijau ini *sisi sebelah kanan jika dari arah mess*. Disini menawarkan pemandangan pantai terbuka yang cerah di siang hari karena pantai ini menghadap ke arah matahari terbit. Jika pantai sebelumnya dipenuhi pemandangan belakang mess dan bebatuan besar dengan air laut yang relative lebih tenang karena lokasinya seperti cekungan, pantai kali ini menghadap langsung ke lautan luas serta pemandangan kapal-kapal nelayan yang tengah berlayar. Kalau di pantai sebelumnya cuacanya teduh, disini panasnya lumayan cetar. Lebih ideal kesini saat pagi ataupun sore hari.
Pada sebuah pohon di pantai tersebut, terdapat sebuah ayunan yang membangkitkan memori keceriaan masa kecil bagi saya. Ah, jika tak mengingat siang ini kami harus kembali ke Medan, saya pasti tak akan melewatkan sore hari dengan bermain ayunan disini. Cuma sayangnya, disini banyak sekali sampah plastik dan styrofoam pembungkus makanan. Kalian kalau suatu saat mengunjungi Pulau Pandang, jangan buang sampah sembarangan ya, kita harus jadi smart traveler dan peduli dengan lingkungan sekitar.
|
Tuh keliatan kan kardus dan sampah botol minumannya |
|
Pemandangan pantai dan kapal-kapal nelayan |
|
Lagi-lagi nangkring di dahan pohon. Kali ini pohon yang sudah tinggal batangnya doang |
Kembali ke area mess, bang Endy baru saja pulang berburu di laut. Yeayy.. dia dapat ikan besar untuk menu makan siang kami sebelum bertolak ke Medan. Kekayaan bahari di perairan Pulau Pandang memang tak diragukan. Selain menikmati pantai, trekking ke menara, snorkeling, kita juga bisa memancing, dan menembak/memanah ikan *nembaknya nggak mencemari laut loh.
|
Ikan Barakuda, salah satu ikan yang banyak di perairan Pulau Pandang |
Usai makan siang, kami bergegas kembali ke Batubara untuk selanjutnya ke Medan. 2 hari 1 malam di Pulau Pandang, rasanya belum puas. Saya belum mengitari seluruh pulau. Belum snorkeling, mancing *padahal mancing di laut adalah salah satu obsesi saya*, juga menembak ikan. Saya masih ingin berlama-lama tidur di dahan pohon di pinggir pantai. Masih ingin main ayunan di siang atau sore hari dan hal-hal lain yang belum saya temukan. Intinya waktu 2 hari 1 malam ini belum cukup buat saya.
Tapi walaupun cuma sebentar di pulau ini, saya sangat berterimakasih pada bang Endy dari
Mutiara Indah Charters yang sudah mengajak saya liburan ke salah satu pulau menawan yang dimiliki Indonesia. Semoga suatu saat saya bisa kesini lagi dan merasakan pengalaman mancing di lautan.
|
Hasil pancingan bang Endy. |
Jika ada waktu dan budget, main-main lah ke Pulau Pandang, siapa tau ketemu jodoh *ahaii.. abaikan pemirsa*. Di Pulau Pandang memang tak ada mall, bioskop, hotel berbintang, ataupun warung untuk mencoba aneka kuliner. Tapi kita bisa mendirikan tenda atau menginap di mess/penginapan, buat api unggun, berenang di pantai, santai di ayunan, atau diam menikmati ombak yang berdebur. Cocoklah untuk melipir sejenak dari rutinitas di ibukota yang penat dan padat itu. Dan kalau butuh trip organizer, bisa menghubungi bang Endy Mutiara Indah Charters (082168461471)
Eh kalian, kapan ke Pulau Pandang?!
36 komentar
kapan ya huhuhu...
BalasHapussuka foto yg di atas dahan :D
hayoo mbak, segera atur agenda. saya juga suka nangkring di atas dahannya mbak hehehhe..
HapusCantik ya pemandangannya...banyak ikan pulak...
BalasHapusiya pak, pemandangannya bikin kangen :)
HapusDiah... Ajak² dong, kalo pergi liburan gini. Kan gue jadi ngiri...
BalasHapusIkannya kok cantik² warnanya? Bisa kirimin ke gue gak? Pengen masak ikan, ni...
sono mancing sendiri di Pulau Pandang kalau mau ikannya :)
HapusTernyata disana banyak tempat nangkring di pohon/dahan kayu... hehehe. Udah lama aku gak ngerasain suasana pantai...
BalasHapusiya banyak kak, pas kali lah sama Diah yang hobi nangkring hehhehee.. ayo ke Pulau Pandang kak :)
HapusGw selalu dibikin lelah kalo naik mercusuar, kaki dengkul nyut2an
BalasHapusahaiii.. sepertinya pengaruh usia tuh :D
Hapusaduh... mataharinya cantik banget. seandai nya aku ada disitu menikmatinya juga
BalasHapusiyaps, memang cantik banget pemandangan pagi di Pulau Pandang :)
HapusAku pingin ke sini juga ..... Seru banget kayanya.
BalasHapusiya seru mbak, yook..yoook.. kesini yook :)
HapusPasti seru ya mbak, bisa melepas penat sambil refresing. Ikan barakudanya gede gitu mbak, mantap tuh digoreng.
BalasHapussaya kalo tengoin ikan begitu langsung kepikan untuk mancing mas :) hehehe, hobi mancing soalnya
Hapusiya mbak Defi, seru banget. ikannya itu saya pose begitu lumayan pegel tangan saya mbak hehhee.. soalnya ada beberapa saat saya pegang buat foto-foto :D
Hapussaya cewek kok dipanggil mas sih bang Mukhlis hehhee..
Hapusiya di perairan Pulau Pandang memang sering buat mancing
wah asik ya mbak kelihatannya di pulau padang batubar< kelihatanya sangat cool dan mengasikkan :)
BalasHapusbuat yang suka pantai, liburan ke Pulau Pandang memang mengasikkan bang :)
HapusNama ikannya serem banget barakuda. Pantai pandang jauh dari perkotaan ya ? Dan warga yang bertinggal disana belum berinisiatif menyewakan kamar untuk touris ? sayang sekali ya ? daerah akan maju jika wisatanya maju. Disanalah perputaran ekonomi bergerak.
BalasHapusKalau aku mah pasti subuhnya hilang karena hawa dingin dan kelelahan :)
jauh mas. dan memang tidak ada penduduk sipil disini. yang ada hanya petugas menara navigasi. saat ini sudah ada penginapan sederhana di Pulau Pandang.
Hapussaya juga hampir terlewat subuhnya kalau tidak dibangunin teman :)
Ada menaranya buat foto dari atas? aaah, epic :3 lama nggak ke pantai :' rinduuuuu :3
BalasHapusiyaps.. sini main ke Pulau Pandang :)
HapusIndahnya jadi pengen liburan ke pantai :3
BalasHapusEnak nya rebahan di atas pohon pinggir pantai
enak banget mbak, rebahan di dahan pohon di pinggir pantai, semilir anginnya sungguh membuai hehhehe..
HapusWah keren mbak pemandanganya :-) Masya Allah..
BalasHapusbtw itu ada yg jualan kamera ya kok ada kamera digantung ?? :-O
memang keren sekali pemandangan disini mas.
Hapuskameranya sengaja disuruh istirahat sejenak mas, bukan dijual hehhehee..
Foto-fotonya lasak betol, wakhahkakhakha
BalasHapushhahhaa.. tempat seindah itu sayang kali kalo nggak lasak bang :D
HapusIkan bisa warna biru gitu lucu lagi warnanya mba :D
BalasHapusHehehhee.. iya mbak, di laut kan memang banyak ikan-ikan lucu :)
HapusAsyik bangett :)
BalasHapusAsyik bangett :)
BalasHapusjalan-jalan ke pantai memang asik mbak. apalagi kalau pantainya seperti di Pulau Pandang :)
Hapusmakasih infonya, kapan-kapan kesanalah..
BalasHapus