BERBAGI = INVESTASI UNTUK MASA DEPAN
Tulisan ini dimuat di harian Analisa, Minggu 17 November 2013 lalu. Dimuat di rubrik TRP. Tiap tulisan saya dimuat, saya selalu berdo'a : semoga orang yang membaca tulisan saya dapat membawa manfaat bagi para pembaca. Apalagi rubrik tersebut memang diperuntukkan untuk remaja dan pelajar.
................................................................................................................
Saat kecil, orang tua kita selalu mengajarkan kita untuk selalu berbagi. Hingga kini, dalam ceramah-ceramah agama ataupun aksi sosial, kita selalu diajak untuk berbagi. Namun pada kenyataannya, seringkali kita terbuai untuk memperkaya diri sendiri dan lupa untuk berbagi.
Berbagi, sebuah kata sederhana namun sarat makna. Tak semua orang mampu berbagi. Terkadang, ada perasaan terpaksa, atau bahkan tak ikhlas. Padahal, jika kita mau membuka diri untuk ikhlas berbagi, bukan tidak mungkin hal tersebut akan menjadi investasi yang menjadikan masa depan kita lebih baik lagi.
Tulisan saya kali ini akan memaparkan empat hal yang jika kita bagi sekarang, mudah-mudahan akan berdampak baik untuk kita saat ini dan di masa depan.
- Berbagi Ilmu
Ilmu adalah cahaya bagi kehidupan. Berbagi ilmu yang berguna sama saja dengan memberi cahaya bagi kehidupan orang lain. Dan ingat, cahaya Anda tidak akan berkurang hanya karena Anda membagi cahaya Anda ke orang lain. Justru sebaliknya, semuanya menjadi lebih terang karena cahaya yang ada bertambah. Dalam ajaran islam disebutkan, selama ilmu/pengetahuan yang kita beri ke seseorang digunakan olehnya, selama itulah pahala terus mengalir ke pada kita. Hmmm… benar-benar investasi masa depan (akhirat) yang menjanjikan bukan?!
- Berbagi Harta
Harta bisa dicari. Lagi pula, harta juga tak dibawa mati. Jadi untuk apa menumpuk kekayaan sementara di sekitar kita masih sangat banyak yang kekurangan. Biasakan berbagi. Sekecil apapun, akan sangat berharga bagi yang membutuhkan. Kita juga tak pernah tahu kan kehidupan kita di masa depan. Mungkin saja esok gantian kita yang jatuh miskin. Jika saat memiliki kita enggan berbagi, maka saat tak memiliki, orang juga akan enggan berbagi dengan kita.
- Berbagi Cerita
Pernahkah Anda berbikir bahwa orang lain akan terinspirasi dengan kisah kita? Hal itu tidak akan terjadi jika kita pun tak berniat berbagi cerita. Pengalaman adalah guru terbaik, jadi biarkan orang lain berguru dari pengalaman kita. Berbagi cerita tak hanya sebatas pengalaman yang menginspirasi, tapi juga berbagi masalah. Untuk hal ini memang kita harus memilah-milah orang yang hendak kita ajak berbagi. Bercerita tentang masalah kita kepada orang lain bukan bermaksud untuk membongkar aib sendiri. Tapi untuk meluahkan perasaan agar plong, juga untuk mendapatkan saran-saran dari orang yang mendengarkan cerita kita. Misal : kita pusing karena tak kunjung mendapat pekerjaan. Kalau kita memendam sendiri perasaan kita, mungkin selamanya kita akan menjadi pengangguran. Namun jika kita mau berbagi cerita, bukan tidak mungkin teman cerita kita memiliki informasi lowongan pekerjaan yang bisa kita masuki. Atau mungkin ia bisa memberi tips dan trik untuk lolos wawancara kerja.
- Berbagi Kebaikan
Jangan pernah ragu untuk berbagi kebaikan kepada siapapun. Jangan berpatok hanya pada satu suku, agama ataupun Negara. Berbagi kebaikanlah kepada tiap hal yang kita jumpai. Menolong orang, memperlakukan orang lain dengan baik, memberi contoh yang baik pada sekitar. Ingat, berbagi kebaikan, bukan keburukan.
Apa yang berlaku pada kita saat ini adalah dampak dari apa yang kita lakukan di hari lalu. Dan apa yang kita lakukan hari ini adalah apa yang akan kita dapat di masa depan. Jika kita membiasakan diri berbagi dari saat ini, mudah-mudahan di masa depan kita menuai hasilnya. Karena sejatinya, berbagi sama saja dengan menanam investasi untuk masa depan. Bukankah siapa yang menanam dia yang menuai? Jadi, jika kita menginvestasikan yang baik-baik, maka yang akan kita dapat juga yang baik pula. Masih ragu untuk berbagi?! Pasti tidak dong ya J.
***
Kamar ke-7, 26 April’13
Tags:
PUBLISH MEDIA ARTIKEL
0 komentar